Masyarakat
kita akhir-akhir ini dibuat bingung dengan merebaknya kasus-kasus politik yang
muncul silih berganti. Dengan kata lain, belum selesai sebuah kasus diproses
atau diputus pengadilan sudah muncul kasus lain yang susul-menyusul. Ini belum
termasuk proses perubahan dinamika politik menjelang Pemilu 2014.
Untuk
menyebut contoh coba kita cermati lebih serius pemberitaan di media massa
(cetak dan elektronik). Belum lagi kasus Century, Kasus konflik Partai Demokrat
yang melibatkan MN, AM dan AU
tertangani, sudah muncul kasus tangkap
tangan Akil Mochtar (mantan ketua Mahkamah Konstitusi). Itu belum termasuk penyelesaian
kasus Korupsi Kolusi dan nepotisme (KKN) yang menimpa dinasti Ratu Atut
(Gubernur Banten).
Masyarakat
bisa jadi bertanya, mengapa sampai begitu? Mengapa pula kasus-kasus itu muncul
silih berganti menjelang Pemilu? Apa memang data-data yang terungkap baru
ditemukan? Jawaban sederhana adalah karena semua itu kasus politik, sehingga
ada kepentingan politik pula yang mengitarinya.