Media sosial telah
tumbuh dan sangat menentukan sikap dan perilaku masyarakat milenial. Bahkan ia
berkembang atau sengaja dikembangkan seolah sebagai agama. Karenanya,
masyarakat cenderung mengaca pada media sosial, layaknya ajaran agama itu.
Padahal sebagian pesan media sosial perlu diyakini sebagai sebuah kebohongan
yang dilegalkan.
Tentu saja, dampak
carut-marut pesan media sosial tidak hanya hoaks dimana-mana, tetapi juga
suasana saling membenci, mencaci, dan menghujat antar sesama. Melihat
perkembanganya, media sosial nyata telah mengancam disintegrasi bangsa. Media
sosial telah menciptakan komunikasi di masyarakat berjalan dengan tidak tulus.
Buku ini
mengeksplorasi mengapa itu terjadi, bagaimana dampaknya dan apa yang harus
dilakukan agar media sosial tidak dijadikan kambing hitam semua sebab. Toh,
ketergantngan masyarakat sudah sedemikian besar. Buku yang ditulis berdasar
penelitian dan tulisan-tulisan di media massa ini merekam jejak pasang surut
pengguna media sosial dan dampaknya di masyarakat serta solusi yang harus
dilakukan.