Senin, Januari 29, 2018

Kampanye Hitam dan Cerita Orang-Orang Kalah

Oleh Nurudin
(Koran Sindo, 13 Januari 2018)

Presiden Joko Widodo pernah berharap  agar bangsa ini mengedepankan karakter keindonesiaan dalam berpolitik. Karakter keindonesiaan itu satu diantaranya adalah tidak saling menjelekkan dan tak saling mencela. Dalam berpolitik, seharusnya beradu track record, program, ide dan rencana-rencana cerdas ke depan.

Kegalauan presiden itu tentu saja mewakili masyarakat yang peduli untuk kemajuan Indonesia yang lebih baik di masa datang. Bisa jadi pula, kegelisahan presiden juga mencemaskan masyarakat dan bangsa ini menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Readmore »»

Pilkada Jatim Tanpa Isu SARA

Oleh Nurudin
(Harian Bhirawa, 9 Januari 2018)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan  melibatkan 17 pemilihan Gubernur, 115 Bupati, dan 39 Walikota tahun 2018 ini sangat menyedot perhatian  masyarakat. Beberapa alasannya antara lain; pertama, Pilkada menjadi salah satu tolok ukur dan indikator untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Tak heran, jika Parpol yang berkepentingan pada tahun 2019 sangat ambisius untuk memenangkan persaingan.
Kedua, Pilkada tahun ini masih diwarnai sisa-sisa peseteruan Pilpres 2014 yang membuat bangsa ini terbelah menjadi 2 bagian, antara pendukung dan penolak presiden terpilih (2014). Polarisasi 2 kelompok masyarakat itu terus riuh sampai sekarang. Bahkan bisa dikatakan, Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 menjadi titik kulminasi perseteruan dua kubu itu. Maka, berbagai upaya dilakukan masing-masing pihak untuk ikut memenangkan persaingan.
Readmore »»

Donald Trump dan Komodifikasi Pesan Politik


Oleh Nurudin
Bontang Post, 21 Desember 2017

Pernyataan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel menyentak dunia. Tidak saja karena konflik Palestina-Israel yang terus berkepanjangan, tetapi usaha untuk mendamaikan kedua negara itu dan kawasan Timur Tengah akan semakin sulit. Bagaimana pun juga Trump sudah mengeluarkan pernyataan, sementara masyarakat dunia dibuat sibuk dari buntut pernyataanya itu.
Sebagai seorang presiden, pernyataan tersebut tentu bukan sesuatu yang dikatakan spontan. Trump tentu sudah berhitung bahwa pernyataannya akan menimbulkan kontroversi. Sebagai sebuah negara yang merasa menjadi polisi dunia, ia seolah merasa bisa berbuat apa saja.
Tulisan ini tidak akan membahas apa dampak dari pernyataan presiden dari partai Republik itu, tetapi akan mengamati dari sisi pesan komunikasi politik. Tidak bisa dipungkiri, apa yang diucapkan itu bentuk lain dari komodifikasi pesan komunikasi dalam usaha meraih kekuasaan  politiknya.
Readmore »»

Twitter

Followers

Statistik

Adakah nama Anda di sini?


 

Google Analytics